Balada Raka 3
Assalamu'alaikum wr. wb.
Halo temen temen ketemu lagi nih di Balada Raka chapter 3, kayaknya aku upload kelamaan ya selisih 11 hari.. Padahal aku dah selesai buat cerita si Raka ini langsung komplit, tapi buat surprise aja... Oke langsung aja kita ke cerita yang ke-3
"Nak Raka, maaf kalau aki boleh tau, kapan terakhir engkau berkunjung ke rumah Allah?" Raka terperanjat mendengar pertanyaan itu.. "Ru.. Rum.. Rumah Aa.. Allah? Mm.. Masjid maksud Aki? Dengan terbata dan tertunduk lesu Raka menjawab,"Saya sama sekali ga pernah ke masjid ki.. Terakhir ke Masjid itu saja waktu saya mendatangi akad nikah saudara saya, dua belas tahun yang lalu.."
Aki Malik kemudian menimpali dengan senyum ramahnya, tapi engkau tak pernah meninggalkan sholat lima waktumu kan nak?"..
Bagai ditampar beribu kali Raka bergetar mendengar pertanyaan itu.. "Ssa.. Ssaya ga pernah sholat Ki.. Ssaya juga ga pernah puasa, bahkan waktu saya masih kaya saya tak pernah menghiraukan himbauan untuk segera berhaji, tapi saya tak pernah melewatkan untuk membayar zakat bahkan saya dulu donatur tetap beberapa rumah yatim piatu..
"Astaghfirullaaaah yaa Allaaah berteriak Raka dalam pecah tangisnya.."
Aki membiarkan Raka tenggelam dalam pecah tangisnya..
dan beberapa saat kemudian..
"Aki benar, batin saya gersang karena terlampau lama meninggalkan Tuhan itulah sebabnya saya resah berkepanjangan.."suara parau Raka memecah suasana yang sejenak di selimuti keheningan..
"Tapi sudah dua bulan ini saya diajak teman saya ikut Majelis Sholawat ki.. Alhamdulillah Nikmat sekali rasanya berada dalam lautan sholawat, namun saya tetap belum menemukan jawaban atas kegelisahan saya Ki.."ungkap Raka dalam pengakuannya..
Sembari beringsut mengganti posisi duduknya Raka mengalihkan pandangannya ke tangan aki..
"Hmm, ngomong-ngomong, maaf tangan aki tercium aroma wangi gaharu seperti yang sering dipakai di dalam majelis Sholawatan, apa Aki Malik juga rajin datang ke majelis ya?" Tanya Raka, penasaran.
Dengan santun aki Malik menjawab, Alhamdulillaah usia aki sekarang 63 tahun dan sudah dua puluh lima tahun aki dipercaya sama Allaah untuk memimpin Majelis Rotib, Manakib dan Maulud di daerah sini nak.. Kebetulan nanti malam ada acara maulud di masjid Baiturahman. Itu masjidnya yang di seberang jalan, aki menunjuk sebuah bangunan masjid besar yang meski sudah tua namun masih terlihat kokoh dan indah..
"Datang saja nanti malam ba'da Isya" ajak Aki Malik kepada Raka..
Dengan hati gembira Raka pun tak menyia-nyiakan ajakan aki Malik untuk datang menghadiri majelis taman surga.. "Ia ki, insya Allah saya akan datang nanti malam.."
"Baiklah, sebaiknya engkau pulang dulu nak Raka.. Benahi hatimu, tata niatmu dan jangan pernah kau diam saja ketika engkau mendapati bisa berbuat baik kepada sesama.."
Ujar Aki Malik sesaat sebelum Raka pun akhirnya kembali pulang..
Pertemuan yang singkat namun sedemikian berharganya bagi Raka.. Bertemu dengan seseorang yang mengingatkannya kembali kepada Sang Khalik..
~TAMAT~
Halo temen temen ketemu lagi nih di Balada Raka chapter 3, kayaknya aku upload kelamaan ya selisih 11 hari.. Padahal aku dah selesai buat cerita si Raka ini langsung komplit, tapi buat surprise aja... Oke langsung aja kita ke cerita yang ke-3
"Nak Raka, maaf kalau aki boleh tau, kapan terakhir engkau berkunjung ke rumah Allah?" Raka terperanjat mendengar pertanyaan itu.. "Ru.. Rum.. Rumah Aa.. Allah? Mm.. Masjid maksud Aki? Dengan terbata dan tertunduk lesu Raka menjawab,"Saya sama sekali ga pernah ke masjid ki.. Terakhir ke Masjid itu saja waktu saya mendatangi akad nikah saudara saya, dua belas tahun yang lalu.."
Aki Malik kemudian menimpali dengan senyum ramahnya, tapi engkau tak pernah meninggalkan sholat lima waktumu kan nak?"..
Bagai ditampar beribu kali Raka bergetar mendengar pertanyaan itu.. "Ssa.. Ssaya ga pernah sholat Ki.. Ssaya juga ga pernah puasa, bahkan waktu saya masih kaya saya tak pernah menghiraukan himbauan untuk segera berhaji, tapi saya tak pernah melewatkan untuk membayar zakat bahkan saya dulu donatur tetap beberapa rumah yatim piatu..
"Astaghfirullaaaah yaa Allaaah berteriak Raka dalam pecah tangisnya.."
Aki membiarkan Raka tenggelam dalam pecah tangisnya..
dan beberapa saat kemudian..
"Aki benar, batin saya gersang karena terlampau lama meninggalkan Tuhan itulah sebabnya saya resah berkepanjangan.."suara parau Raka memecah suasana yang sejenak di selimuti keheningan..
"Tapi sudah dua bulan ini saya diajak teman saya ikut Majelis Sholawat ki.. Alhamdulillah Nikmat sekali rasanya berada dalam lautan sholawat, namun saya tetap belum menemukan jawaban atas kegelisahan saya Ki.."ungkap Raka dalam pengakuannya..
Sembari beringsut mengganti posisi duduknya Raka mengalihkan pandangannya ke tangan aki..
"Hmm, ngomong-ngomong, maaf tangan aki tercium aroma wangi gaharu seperti yang sering dipakai di dalam majelis Sholawatan, apa Aki Malik juga rajin datang ke majelis ya?" Tanya Raka, penasaran.
Dengan santun aki Malik menjawab, Alhamdulillaah usia aki sekarang 63 tahun dan sudah dua puluh lima tahun aki dipercaya sama Allaah untuk memimpin Majelis Rotib, Manakib dan Maulud di daerah sini nak.. Kebetulan nanti malam ada acara maulud di masjid Baiturahman. Itu masjidnya yang di seberang jalan, aki menunjuk sebuah bangunan masjid besar yang meski sudah tua namun masih terlihat kokoh dan indah..
"Datang saja nanti malam ba'da Isya" ajak Aki Malik kepada Raka..
Dengan hati gembira Raka pun tak menyia-nyiakan ajakan aki Malik untuk datang menghadiri majelis taman surga.. "Ia ki, insya Allah saya akan datang nanti malam.."
"Baiklah, sebaiknya engkau pulang dulu nak Raka.. Benahi hatimu, tata niatmu dan jangan pernah kau diam saja ketika engkau mendapati bisa berbuat baik kepada sesama.."
Ujar Aki Malik sesaat sebelum Raka pun akhirnya kembali pulang..
Pertemuan yang singkat namun sedemikian berharganya bagi Raka.. Bertemu dengan seseorang yang mengingatkannya kembali kepada Sang Khalik..
~TAMAT~
Komentar
Posting Komentar